Thursday, February 20, 2014

HIV, virus yang menyerang sistem imun dalam tubuh manusia ini telah lama menjadi salahsatu virus yang paling ditakuti oleh semua orang. Meski begitu, HIV sangat mudah menyebar. Maka tak heran bila jumlah penderita HIV kian meningkat dari tahun ke tahun. Di Kota Kediri saja mulai bulan Oktober 2008-2013, kasus HIV telah mencapai angka 79% dan AIDS 21 %. Sementara itu, perempuan ternyata lebih rentan terjangkit HIV sebab 55% penderita HIV adalah perempuan, dan 45% lainnya adalah laki-laki. Tak hanya itu saja, HIV kini juga kian mendekati pelajar seiring dengan meningkatnya kasus pelajar yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba. Fakta ini semakin diperkuat dengan ditemukannya seorang siswa di salahsatu SMA di Kota Kediri yang terdeteksi terinfeksi HIV pada 2010. Masih di Kediri, pada tahun yang sama angka penderita HIV AIDS di kalangan siswa dan mahasiswa telah mencapai angka 10 orang.
Meskipun ditakuti oleh kebanyakan orang, virus yang pertama kali ditemukan di Afrika ini masih dapat menyebar dengan mudah. Seperti yang telah disebutkan di atas, penyebaran virus ini kian didorong oleh pergaulan masa kini yang cenderung bebas, ditambah lagi dengan mudahnya budaya-budaya asing masuk ke dalam negeri. Ironisnya, para remaja malah merasa bangga mengikuti budaya asing yang sering mereka anggap gaul ataupun keren. Anggapan inilah yang akhirnya membuat para remaja berlomba-lomba mengikuti trend luar negeri. Hal ini juga yang membuat remaja menjadi salahsatu kalangan yang rentan akan HIV, tak terkecuali pelajar.
Ya, pelajar bukan tidak mungkin menjadi penderita HIV AIDS. Sudah menjadi rahasia umum bila tak sedikit pelajar telah terjerumus dalam pergaulan bebas. Sering pula kita lihat di berbagai media massa bagaimana para pelajar telah banyak yang ikut terlibat dalam seks bebas, kecanduan narkoba, ataupun dalam hal sepele semisal memakai tato atau tindik sebagai ajang gaul-gaulan di kalangan remaja. Perlu diketahui, HIV dapat menular melalui 4 cairan, yakni darah, ASI, cairan vagina, dan sperma. Sudah dipastikan jika pergaulan bebas besar kemungkinannya menjadi penyebar HIV nomor 1. Misalnya saja dalam hal memasang tato ataupun tindik yang harus menggunakan jarum, apabila jarum itu merupakan bekas dari penderita AIDS tentu jarum itu bisa menjadi media penularan HIV. Begitu pula dengan penggunaan jarum suntik untuk mengkonsumsi narkoba / IDU (Injection Drug Used) yang sering kali digunakan bergantian, utamanya bagi pelajar pecandu narkoba yang belum memiliki banyak uang untuk membeli alat suntik. Melihat dari dua contoh tadi, maka tidak menutup kemungkinan jika HIV juga bisa menyebar ketika kita melakukan suntik untuk kesehatan bila alat suntik yang digunakan tidak steril. Jadi, semua orang tetap harus waspada terhadap penyebaran virus ini.
HIV merupakan virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh yang menimbulkan kerentanan terhadap infeksi penyakit. Orang yang terinfeksi HIV dapat tetap sehat selama ia menjaga kebugarannya misalnya dengan mengamalkan gaya hidup sehat. Bila telah muncul tanda-tanda penyakit infeksi dan tidak kunjung sembuh, itu berarti daya tahan tubuh telah buruk dan sistem kekebalan berkurang. Bila sudah begitu, maka mulai berkembanglah AIDS. Kumpulan penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh inilah yang disebut sebagai AIDS. Bila tubuh terus diserang penyakit sedangkan sistem imun sudah tak berfungsi lagi, bukan tidak mungkin tubuh kita akan menderita berbagai penyakit yang lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Salah satu penyakit yang bisa menjadi kelanjutan dari infeksi HIV adalah TB (Tuberkulosis Paru). 3% pasien TB adalah penderita HIV, dan 40% orang yang terinfeksi HIV menderita TB.

Oleh karena itulah penyebaran informasi mengenai HIV perlu sekali untuk digalakkan. Seperti yang telah dilakukan oleh PEMKOT Kediri dengan menggelar sebuah seminar bertemakan HIV AIDS. Acara ini dihadiri oleh 2 pemateri yakni Shinta Kristianti, seorang dokter muda yang banyak mengetahui hal-hal seputar HIV AIDS, serta seorang perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, Ridwan Salimin. Keduanya bersama-sama menyampaikan informasi dasar HIV AIDS dan perkembangan HIV AIDS di Kota Kediri kepada seluruh peserta seminar yang berasal dari SMA sederajat di Kota Kediri. Tak hanya itu, pemerintah Kota Kediri mengadakan lomba desain leaflet yang masih bertemakan HIV AIDS yang juga diikuti oleh para pelajar di Kota Kediri. Dua upaya dari pemerintah kota ini tentu diharapkan akan terus menekan laju pertumbuhan HIV AIDS utamanya di kalangan pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa yang menentukan jaya tidaknya negara kita ke depannya. Oleh karena itu, kita juga perlu untuk mengikuti langkah pemerintah kota ini dengan menyebarkan informasi mengenai HIV AIDS kepada semua orang terdekat kita agar tidak semakin banyak orang yang menjadi korban virus yang belum ditemukan vaksin pencegahnya ini.


1 komentar: