Sunday, October 20, 2013

Materi Hari Sabtu, 12 Oktober 2013


1.    Sejarah Internasional
Awal  mulanya muncul jurnalistik diketahui dari munculnya  “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM). “Acta Diurna”, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang), diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.

2.    Perkembangan Nama Jurnalis
Dari kata “Acta Diurna”
Dalam bahasa latin “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti harian atau setiap hari
Diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan Dahasa Inggris “Journal” yang berarti hari, catatan harian, atau laporan.
Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).
3.    Perkembangan Jurnalis Dunia
   Era Annals : era ketika Romawi Kuno dipimpin Raja Imam Agung menyebarkan segala kejadian penting kabar lewat papan/mengukir di kayu yang digantungkan disamping rumah.
    Era Phapyros : peralihan papan kayu ke kertas
    Era Teknologi
1450 = ditemukan mesin cetak oleh Johan Guttenberg.
1457 = Koran pertama diterbitkan di Nurenberg, Jerman.
1536 = Surat kabar berita pertama yang bernama “Gazzette” lahir Venesia.
1665 = Koran mulai diterbitkan setiap hari (teratur) di Inggris dengan nama Oxford Gazzete
Abad 18 = ketrampilan design/perwajahan koran mulai berkembang seiring majunya.
Tahun 1880-1900 = terdapat berbagai kemajuan Jurnalistik antara lain mulai digunakanya mesin cetak cepat, mualai munculnya foto dalam syrat kabar, penggunaan tinta warna, teknologi merekam dalam pita.
1920-an = mulai maraknya pemberitaan radio
1950-an = perhatian masyaakat muali teralihkan oleh munculnya televisi
1970-1980 = Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat ikut mengubah cara dan proses produksi berita. Selain deadline bisa diundur sepanjang mungkin, proses cetak, copy cetak yang bisa dilakukan secara massif, perwajahan, hingga iklan, dan marketing mengalami perubahan sangat besar dengan penggunaan komputer di industri media massa.
Memasuki era 1990-an, penggunaan teknologi komputer tidak terbatas di ruang redaksi saja. Semakin canggihnya teknologi komputer notebook yang sudah dilengkapi modem dan teknologi wireless, serta akses pengiriman berita teks, foto, dan video melalui internet atau via satelit, telah memudahkan wartawan yang meliput di medan paling sulit sekalipun. Selain itu, pada era ini juga muncul media jurnalistik multimedia. Perusahaan-perusahaan media raksasa sudah merambah berbagai segmen pasar dan pembaca berita. Tidak hanya bisnis media cetak, radio, dan televisi yang mereka jalankan, tapi juga dunia internet, dengan space iklan yang tak kalah luasnya.
Sedangkan pada tahun 2000-an muncul situs-situs pribadi yang juga memuat laporan jurnalistik pemiliknya.
4.    Perkembangan Jurnalis Nasional
Pers nasional diprakarsai oleh seorang tokoh yang bernama  Tirto Hadi Soerjo atau Raden Djokomono (1875-1918), pendiri mingguan Medan Priyayi yang sejak 1910, yang kemudian disebut sebagai Bapak Pers NasionalDi Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda Di era-era inilah Bintang TimoerBintang BaratJava BodeMedan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa Pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia RajaTjahajaSinar BaruSinar Matahari, dan Suara Asia.

5.    Perkembangan Jurnalis MAN Kota Kediri 3
Lahir pada tanggal : 18 Oktober 2001
Perkembanganya        :
Tahun 2000 = Bu Nur Laii Sa’adah menyarankan dibentunya kru mading sekolah,
Tahun 2001 = mulai dibentuk ekstrakurikuler Jurnalis dan mulai membuat majalah al-Iqro.
Tahun 2002 = Al-iqro beganti nama menjadi Iqro dan dimualiah pembuatan buletin Dunia Pena tapi hanya unuk kalangan anak jurnalis
Tahun 2003 = pergantian Pembina dari Bu Nurlaii Sa’adah kepada BU Nining Niswati buletin mulai dipublikasikan untuk umum

6.    Salam Jurnalis (Ha… Hi… Hu…)
Penggagas : Astuti Anastasya (ketua Jurnalis angkatan 2005/2006)
Tangan menggenggam di depan dada dengan suara “HA”. Senantiasa bekerja keras dalam menemukan sebuah karya / ide ,dan membuang jauh-jauh kata-kata menyerah dan putus asa
Jari yang diliipat menyisakan jari tengah dan telunjuk dan mengangkatnya di depan kening serta bersuara “HI”. Mengolah ide dengan senantiasa menjunjung tingi aspek kekretifitasan dan intelektualitas
Jari diarahkan ke depan dengan teriakan “HU”. Merealisasikan ide tersebut melalui media yang bertanggung jawab.

7.    Logo Pers Jurnalistik MAN Kota Kediri 3
Penggagas : Ahlan El-Faz (ketua Jurnalis ketiga / angktan tahun 2003/2004)
Arti 
Gambar pena : kekuatan dunia tulis menulis anggota Pers jurnalistik dalam rangka mengubah dunia.
Gambar bola dunia : wujud persatuan dunia tanpa membedakan ras ,agama dan suku bangsa
Tulisan Pers Jurnalistik dengan warna Merah : melambangkan keberanian anggota pers Jurnalistik dalam rangka membela kebenaran beramar ma’ruf nahi mungkar
Wrna hijau pada Man Kota Kediri 3 : melambangkan bahwa organisasi Pers Jurnalistik akan tumbuh subur dan berkembang pesat di Man Kota Kediri 3
Lingkaran warna Biru langit : perdamaian, yang beararti anggota pers jurnalistik cinta perdamaian abadi
Warna dasar putih :  anggota Jurnalis yang berhati ulus suci dala mengemban amanah dan tanggung jawab

8.    Lahirnya Lima Sub Pers Jurnalistik MAN Kota Kediri 3
MadingLahir karena ide dari Bu Nur Lalili yang melihat minat dan potensi menulis siswa MAN KOTA KEDRI 3 besar namun kurang adanya media sebagai
IqroMerupakan pecahan dari KIR pada tahun 2000, awalnya masuk dalamprogram kerja dari KIR namun karena beratnya program kerja ini ,membuat anggota KIR kelabakan dan gagaldalam melaksanakanya, kemudian dibentuklah kru majalah iqro sendiri
Dunia PenaLatar belakang lahirnya buletin awalnya untuk media mengapresiasi karya anggota jurnalis sehingga hanya diterbitkan untuk intern saja sehingga pada akhirnya mulai diterbitkan untuk umum pada tahun 2003 sekaligus sebag media pengisi kekosong jeda penerbitan majalah Iqro
Radio.Berdiri pada tahun 2005 sebagai sarana komunikasi berkaitan dengan lomba UKS yang diikuti Man Kota Kediri 3 saat itu,  Kemudian untuk mengembangkanya sebagai ekstra dan sarana pengembangan diri siswa
Komunitas Pujangga Muda. Lahir karena adanya suatu komunitas pecinta sastra yang dibina oleh Bu Nining N.

“Jangan Bangga Mendengar dan Mengerti Sejarah, tapi Banggalah Ketika Mengerti Bagaimana Mencetak Sejarah”