Friday, March 14, 2014


Berpotret-potret ria alias numpang narsis sudah tak asing lagi di kawula muda zaman sekarang, bahkan bisa menjadi kebudayaan atau tradisi. Dimana hasil potret biasanya dipublikasikan di jejaring sosial baik itu twitter, facebook, instragram dan masih banyak lagi. Meskipun sebenarnya berlebihan dalam hal memotret dapat mempercepat pikun atau mempermudah lupa. Kita bisa mengambil contoh kecil saja pada umumnya mereka yang gemar memotret  tidak mengingat-ngingat kembali hal-hal sepele yang dipotretnya karena mereka yakin bisa melihat kembali di kamera sedangkan mereka yang tidak gemar memotret atau hanya sedikit memotret justru lebih mampu menghafal hal-hal sepele bahkan daya ingatnya meningkat.
Menurut Penelitian Psychological Science : “Mereka yang membawa kamera diminta untuk memotret beberapa objek museum dengan detil. Artinya mereka harus memotret objek tersebut dalam jarak dekat. Hasilnya justru mereka dapat mengingat lebih banyak berkat bantuan memotret dari jarak dekat tersebut. Jadi ini pelajaran buat fotografer amatir (atau profesional) ketika “menangkap” momen-momen penting. Ada hal-hal yang mana tidak perlu dipotret atau bila dirasa penting, potretlah dari jarak dekat. Sehingga akan membantu anda untuk mudah mengingat-ngingat detil kejadian.”


Nada Al Kautsar N.P.

8 komentar:

  1. jadi gimana nih buat yang hobi narsis? -_-

    ReplyDelete
  2. saya g suka foto tapi kog pikunan yaaa??

    ReplyDelete
  3. buat yang narsis ya dikurangi sedikit demi sedikit narsinya.makasihh buat komentar"nya :)

    ReplyDelete
  4. saya suka foto,tpi saya gak pikun tuh :D haha :p

    ReplyDelete
  5. kenarsisan perlu dikurangi kayaknya... haha :D

    ReplyDelete
  6. mau gk mau foto tetep harus ada dalam kejurnalistikan

    ReplyDelete