Sunday, February 9, 2014


SAHABATKU, KHIANATIKU

Hai, aku Dian, aku kelas 1 SMA. Aku punya sahabat, namanya Sari. Aku tuh dekat sekali sama dia. Ya jelas dekat, namanya saja sahabat hehehe... Aku dekat sama Sari sejak kecil, lagian rumahku sama rumahnya dekat sekali, alias kita tetanggaan. Terus sejak TK sampai SMP aku selalu sama dia sekolahnya. Tapi, sejak SMA aku pisah sekolah sama dia. Sejak kita pisah sekolah, dia jadi berubah. Entah dikarenakan apa dia kok berubah gitu?
Di sekolah, aku mempunyai teman sekelas namanya Yoga. Dia itu cowok terpopuler di sekolahanku. Aku suka sama dia. Sampai–sampai waktu pelajaran yang aku gak sukai, aku selalu memperhatikan Yoga. Yah biasa, namanya saja juga suka. Setiap pulang sekolah aku selalu lewat depan rumah Yoga, rumahku sama rumahnya Yoga lumayan dekat. Terus sampai rumah, aku selalu ke rumahnya Sari untuk ceritain semua tentang Yoga. Setelah pulang dari rumahnya, Sari dan aku selalu pergi ke taman dekat rumahku. Biasanya aku ke sana sama Sari. Tapi akhir-akhir ini Sari gak mau ke taman sama aku, entah kenapa?  Di sana main sama anak–anak TK sampai sore jam 5. Setelah itu aku langsung pulang ke rumah.
Suatu hari sehabis pulang sekolah, aku ke rumah Sari. Aku curhat tentang Yoga, tiba–tiba dia bilang, “KALAU KAMU SUKA BILANG SAJA KE DIA SECARA LANGSUNG!!!!” Seketika aku kaget dengan kata–kata yang diucapkan Sari. Aku bilang, “Tapi aku gak berani, lagiankan aku wanita, mana mungkin wanita nembak anak laki–laki duluan??”
“Kalau gak berani, ya jangan suka padanya..!!!” jawabnya sambil pergi ke kamarnya ninggalin aku sendiri. Aku heran, kenapa sifatnya mendadak berubah? Apa karena aku keseringan cerita tentang Yoga ya? Atau aku tadi ganggu dia? Seketika kepalaku jadi pusing gara–gara kejadian ini. Akhirnya, aku putuskan untuk pulang ke rumah.
Ketika dalam perjalanan pulang, aku ketemu sama sepupunya Yoga. Tapi kenapa dia ke rumahnya Sari? Ada hubungan apa Sari sama sepupunya Yoga ya? Apa jangan–jangan Sari berpacaran sama Yoga ya? Bingung...., setelah itu aku langsung pulang ke rumah.
Waktu di rumah aku dipanggil sama ibuku. Aku duduk di sebelah ibuku. Lalu ibuku cerita, “Nak, bulan depan ibu sama bapak mau pergi ke luar kota, kamu ikut atau tidak? Kalau ikut kamu harus sekolah di sana, tapi kalau gak ikut nanti kamu tinggal di rumah nenek.”
“Aku pikir dulu ya Bu..” kataku.
 “Iya, pokoknya jangan lama–lama.”
 “Iya.”
***
Tiga minggu sudah berlalu, aku gak pernah ketemu sama Sari lagi, gak pernah komunikasi sama sekali. Lalu aku beranikan pergi ke rumahnya. Waktu tiba di rumahnya, aku gak sengaja lihat Sari sama Yoga duduk sebelahan, kayak orang berpacaran. Betapa sakitnya hatiku melihat ini semua. Akhirnya aku pulang dengan hati telah disakiti oleh sahabatku sendiri. Setelah tiba di rumah, aku bilang ke ibuku, kalau aku mau ikut dia sama ayah keluar kota. Lalu pergi ke kamar, aku menangis sepuasku, aku banting semua foto–fotoku sama Sari. Betapa kecewanya aku sama Sari, dulu saja dia gak bolehin aku suka sama Yoga, tapi sekarang dia malah berpacaran dengannya. Betapa sakitnya hati ini.
Hari ini adalah hari dimana aku mau pergi keluar kota. Sebenarnya aku mau ke rumah Sari, tapi aku terlalu sakit hati, jadi aku urungkan niatku untuk ke rumahnya. Selamat tinggal Sari... END.

Karya : Rika Avianti

Editor : Indah Nur H.

0 komentar:

Post a Comment