Barang Selundupan Palestina
ilustrasi: www.dw.com
Tentara Israel segera memerintahkan dia berhenti.
“Pinggirkan sepedamu itu. Saya ingin bertanya, Apa isi kedua tas itu?”
“Pasir,”
jawab Mahmud. Tentara Israel tidak percaya begitu saja. Mereka membongkar kedua
tas itu dan benar mereka menemukan pasir didalamnya. Akhirnya mereka melepaskan
Mahmud dan membiarkan dia melintasi perbatasan menuju wilayah Israel.
Keesokan
harinya, kejadian yang sama berulang kembali. Tentara Israel menghentikan
Mahmud dan bertanya,
“Apa
yang kamu bawa?”
Mahmud menjawab, “Pasir.” Tentara – tentara itu memeriksa dengan teliti kedua tas itu dan tetap menemukan benda yang sama, pasir.
Kejadian yang
sama terus berulang kali terjadi hingga tiga tahun lamanya. Akhirnya,
Mahmud tidak muncul lagi. Tentara
Israel itu menjumpainya sedang duduk bersantairia
di luar kota Yerikho.
“Hei, kamu yang suka bawa pasir,” tegur tentara Israel itu.
“Saya menduga kamu selama ini membohongi kami saat melintas perbatasan. Akan
tetapi saya selalu menemukan pasir di dalam tas mu. Selama tiga tahun, saya sepertinya menjadi gila, tidak bisa makan atau tidur memikirkan apa yang kamu selundupkan. Baiklah,
ini di antara kita berdua saja! Saya mau tanya, apa sih yang kamu selundupkan tiap hari selama tiga tahun ini?”
“Selama ini apa yang kau lihat setiap aku melewati perbatasan?” tanya Mahmud.
“Isi
tasmu, jika bukan yang ada di tasmu, lalu apa?” jawab tentara
Israel. Mahmud menjawab dengan suara pelan, “SEPEDA!”
“Apa
kau tidak pernah melihatku berganti sepeda setiap aku lewat perbatasan?” tanya
Mahmud. Lalu tentara itu pergi menuju pos wilayah perbatasan tanpa menjawab pertanyaan
Mahmud.Israel. Mahmud menjawab dengan suara pelan, “SEPEDA!”
0 komentar:
Post a Comment