IBU MEMPUNYAI SEJUTA
CINTA
Ibu adalah seorang wanita yang sangat
tangguh pengorbanannya, baik
untuk anak-anaknya
maupun suaminya. Dia
rela berkorban
demi kebahagian buah hatinya. Tapi, seringkali
anak-anaknya itu tidak mengerti akan pengorbanan seorang ibu, salah
satunya yaitu aku. Setiap
manusia pasti tidak ada yang tidak pernah berbuat salah,
baik kepada ibu maupun orang lain, begitupun
dengan aku. Aku pernah berbuat salah kepada ibuku, maklum
saja namanya juga anak remaja pasti terlalu berlebihan dalam menanggapi
masalah, terkadang masalah kecil bisa menjadi besar bahkan sangat besar. Tetapi, ibuku
tidak pernah membentak bahkan memarahiku, malah ia memberi
nasihat
kepadaku. Tidak
hanya itu, ia
juga berbagi pengalaman waktu dia masih remaja seperti aku sekarang ini. Kata beliau, “Anak remaja itu seperti ular yang ketemu
mangsanya,” maksudnya adalah selalu berambisius untuk mendapatkan apa yang dia
mau bahkan jika perlu ia juga bisa mengeluarkan racunnya yang dapat membuat
masalah yang besar dan tidak peduli atau memikirkan perbuatannya nanti akan
berdampak apa pada orang lain.
Semenjak
itulah, timbul pertanyaan di dalam hatiku, “Kenapa ibuku itu tidak pernah
memarahiku meskipun aku slalu menyakiti hatinya???”. Kata kakakku
bahwa seorang ibu itu mempunyai sejuta cinta bagi anak-anaknya. Tidak hanya ibuku saja yang mempunyai sejuta cinta bagi
anak-anaknya, tetapi semua ibu yang ada di dunia ini juga mempunyai sifat
seperti itu.
Jadi, kita sebagai
anak sebaiknya bisa
menghargai ketulusan dan pengorbanan seorang ibu. Ya…walaupun
terkadang ibu itu cerewet, tapi
cerewetnya
itu juga bermanfaat bagi kita. Memang tidak
sekarang tapi nanti suatu saat pasti ada manfaatnya. Menurutku, ketulusan cinta yang benar-benar dari hati meskipun tahu kalau
kita banyak sekali kekurangannya itu bisa didapatkan atau dirasakan hanya pada seorang ibu, bukan dari pacar, teman,
maupun orang lain. So, bersyukurlah
kalian semua, setidaknya
kalian pernah bahkan masih bisa
merasakan akan ketulusan cinta seorang ibu.
Ibu, kau wanita yang
tak kenal lelah. Kau
mengajariku seperti guru, berbagi
pengalaman seperti sahabat, mencari nafkah seperti ayah dan semuanya. Terimakasih ibu, kau telah
memberikan pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga kepadaku. Maafkanlah semua kesalahanku baik dulu maupun
nanti, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Aku tak akan
melupakan jasa-jasamu yang telah kau berikan kepadaku, semoga jasa-jasamu itu
bisa terbalaskan ketika engkau melihat
aku sukses kelak. Sekali
lagi,
terimakasih atas sejuta cinta yang telah engkau berikan kepadaku.
Penulis : Dwi Puspita
Editor
: Indah Nur H.
0 komentar:
Post a Comment