Rasti, Rita, Riski, dan Reno
adalah murid-murid kelas XII SMA. Mereka bersahabat sejak kecil. Teman-teman
biasa memanggil mereka dengan sebutan 4R. Mereka dikenal dengan anak yang
peduli lingkungan, karena setiap hari mereka selalu menunjukkan sikap peduli
lingkungan, misalnya membuang sampah pada tempatnya, memisah sampah organik
dengan sampah anorganik, dan mengolah sampah plastik menjadi barang yang
bermanfaat merupakan kegiatan yang biasa mereka lakukan untuk mengisi waktu
luang. Mereka lalu menjual barang itu, dan uangnya ditabung untuk tambahan
biaya kuliah nantinya.
Suatu
hari, setelah usai Ujian Nasional, mereka bermusyawarah untuk melakukan
pengolahan sampah.
“Hei temen-temen, kita kan udah
selesai Ujian Nasional nih, otomatis
banyak waktu luang kan? Gimana kalau kita mengolah sampah
plastik lagi? Kan lumayan tuh uangnya, dapat untuk menambah biaya kuliah.” Ujar Rasti.
“Iya tuh, benar kata Rasti.” Gumam Riski.
“Iya aku setuju banget tuh. Kamu gimana Reno, setuju kan?”
Ujar Rika.
“Pastinya setuju dong....” Jawab Reno.
“Nah, semua kan udah pada setuju nih.
Kapan kita buatnya?” tanya Rasti.
“Emmm, gimana kalau besok di rumahku? Kebetulan di rumahku ada banyak
botol-botol plastik.” Jawab Reno.
“Iya bisa.” Ujar Rasti, Rita, dan
Riski bersamaan.
“Ya udah, aku tunggu besok di rumah jam 10, ok?” ujar Reno.
“Ok....” jawab Rasti, Rita, dan
Riski kembali serentak.
Keesokan
harinya mereka berkumpul dan mulai mengolah sampah plastik. Mereka menghasilkan
barang 3 kali lebih banyak dari biasanya. Lalu mereka menjualnya, dan barang
itu langsung habis terjual. Kegiatan itu terus mereka lakukan setiap harinya
sampai pengumuman kelulusan tiba.
Beberapa
minggu kemudian....
Pengumuman kelulusan pun tiba, mereka
semua lulus.
“Alhamdulillah kita semua lulus.
Yeee...” ujar Rita dengan kegembiraan.
“Ya, nggak sia-sia aku belajar sampai larut malam.” Reno menambahi.
“Ha, belajar? Beneran kamu Ren,
belajar sampai larut malam?” tanya Rasti dengan perasaan tak percaya.
“Yee, beneran lahh. Gak percaya?”
tanya Reno.
“Enggak. Setahu aku kan
kamu gak pernah belajar.” Ujar Rasti.
“Itu kan setahu kamu....” protes Reno.
“Udah-udah, kok jadi berantem sih....” ujar Riski.
“Iya nih, mending kita cari tempat kuliah aja.” Gumam Rita.
Mereka lalu mencari universitas,
dan akhirnya mereka menjadi mahasiswa di sebuah universitas Surabaya dengan
hasil jualan barang dari sampah plastik selama ini.
Nahh
sobat, manfaatkan sampah plastik yang ada di sekitarmu. Ubahlah sampah-sampah itu
menjadi uang. Ciptakanlah hidup sehat. Ingat sobat, sehat dimulai dari saya, sehat
dimulai sejak dini.
Karya : Yuliavira Sudhasni
Editor : Indah Nur H.