DIBALIK KESUKSESAN
Di malam yang sunyi ini, aku duduk termenung di serambi rumahku. Aku teringat
kenangan 6 tahun yang lalu, ketika itu aku sedang berjualan untuk membantu ibuku. Ketika pulang sekolah,
aku langsung
pulang menuju rumah, segera berganti pakaian
dan membawa sekeranjang nasi untuk dijual. Aku segera berpamitan
kepada ibuku dan berkeliling kampung untuk
menjual nasi. Tak lama kemudian,
Alhamdulillah,
jualanku sudah
laku semua saat hari menjelang malam hingga akhirnya ku putuskan
untuk pulang. Saat di rumah
aku segera mandi dan menunaikan shalat maghrib, setelah itu
aku makan bersama keluargaku. Di sana tak banyak percakapan
di antara
kami, setelah
selesai
makan kemudian aku langsung menuju ke kamar, mempersiapkan
buku pelajaran untuk besok.
Beberapa
saat
kemudian, pintu kamarku diketuk dan terdengar suara dari luar.
“Ima, ibu ingin bicara denganmu.” Terdengar suara ibu dari
luar. Aku segera menjawab, “Iya
Bu,
masuk saja tidak dikunci kok.” Pintu pun
dibuka, “Bagaimana
tadi belajarmu di sekolah, tidak ada kendala kan?” Tanya ibu. “Tidak
Bu, Alhamdulillah
semua berjalan dengan lancar.” Jawabku. Inilah kenangan
yang tidak pernah bisa aku lupakan, beliau selalu menghampiriku setiap malam dan menanyakan
keadaanku.
* * *
Suatu hari, ada pengumuman hasil belajar ku selama 1 semester
gasal ini. Saat itu, aku duduk di bangku kelas 2
SMA. Aku sangat takut menunggu
hasil belajarku semester ini, sebab aku tidak bisa fokus dalam belajarku. Ya, selama ini aku
sering
memikirkan cara membantu orang
tuaku mencari penghasilan.
Aku
semakin takut ketika ku dengar namaku dipanggil, hingga akhirnya ibuku
ke luar dari ruangan. Beliau hanya diam saja,
itu
kian membuatku cemas.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya
sampailah kami di rumah. Ibuku langsung memarahiku,
yang membuatku langsung merenungi semua perbuatanku
selama ini. Aku baru sadar jika selama ini aku lebih
sibuk
dengan kegiatanku yang lain, hingga membuat ibuku kecewa seperti ini.
Aku sangat sedih, aku terus merenungi ini semua
hingga menangis semalaman. Akhirnya aku bangkit dari kesedihanku dan memulai untuk
belajar lebih serius lagi, supaya tidak terulang
kembali kejadian seperti ini. Aku terus berusaha sekuat tenagaku.
Semua kerja
kerasku terasa telah terbayar lunas, di hari kelulusanku
aku mendapat nilai tertinggi sedaerahku. Aku sangat
bangga dengan pencapaianku ini. Pencapaian yang bisa mengantarkanku untuk melanjutkan
pendidikan ke universitas negeri, serta membantuku mendapatkan pekerjaan yang
sangat aku inginkan dari kecil. Tak lupa, ibuku turut bangga dan senang dengan hasil yang ku dapat ini.
* * *
Tidak terasa aku sudah
termenung sendiri terlalu lama, hingga tak sadar ada yang menungguku dengan setia sedari
tadi. Dialah ibu yang sangat ku cintai.
Aku
sangat senang,
bisa menggapai apa yang aku inginkan selama ini. Aku begitu bersyukur kepada Allah, karena telah memberiku kisah hidup yang sangat berarti untukku.
Karya : Amara Ridha A.
Editor : Indah Nur H.